Persaingan Tidak Sehat





Saya sedang jogging pagi ini dan saya melihat seseorang sekitar setengah kilometer di depan saya. Saya bisa tahu dia berlari sedikit lebih lambat dari saya dan saya membatin, "baguslah, saya akan mencoba mendahuluinya".

Saya memiliki sekitar satu kilometer sebelum saya harus putar balik. Jadi saya mulai berlari lebih cepat dan lebih cepat. Setiap blok, saya berhasil sedikit lebih dekat kepadanya. Setelah beberapa menit, saya hanya sekitar 100 meter di belakangnya, jadi saya memacu langkah saya lebih cepat. Saya bertekad untuk mendahuluinya.

Akhirnya, saya berhasil! Saya menyamakan posisi dan ....menyalibnya. Di dalam hati saya membatin, "Wah,  Saya mengalahkannya!".... Padahal, dia tidakpun tahu kami berpacu....

Setelah saya melewatinya, saya menyadari bahwa saya begitu terfokus untuk bersaing dengannya sehingga saya melampaui putaran saya. Saya telah melewati hampir enam blok dari titik dimana balik saya seharusnya sudah berbalik dan kembali.

Bukankah itu yang terjadi dalam kehidupan ketika kita fokus untuk bersaing dengan rekan kerja, tetangga, teman, keluarga, mencoba untuk mengalahkan mereka atau mencoba membuktikan bahwa kita lebih sukses atau lebih penting? Kita menghabiskan waktu dan energi kita mengejar mereka dan kita kehilangan jalan kita sendiri menuju tujuan yang diberikan Tuhan untuk kita.

Masalah dengan persaingan tidak sehat adalah siklusnya yang tidak pernah berakhir. Akan selalu ada seseorang di depan Anda, seseorang dengan pekerjaan yang lebih baik, mobil yang lebih baik, lebih banyak uang di bank, lebih banyak pendidikan, istri yang lebih cantik, suami yang lebih tampan, anak-anak yang berperilaku lebih baik, dan lain-lain.
Tetapi menyadari bahwa Anda dapat menjadi yang terbaik yang Anda bisa, Anda tidak bersaing dengan siapa pun. Tidak sedikit orang merasa gelisah karena mereka terlalu memperhatikan apa yang terjadi pada orang lain, ke mana orang lain pergi, memakai apa dan mengendarai apa.

Terimalah apa yang Tuhan telah berikan kepada Anda, tinggi Anda, berat Anda dan kepribadian Anda. Anda diberkati dengan apa yang ada pada Anda. Tetap fokus dan  tidak ada kompetisi menuju Kekekalan.

Menjadikan diri sendiri, jalankan perlombaan Anda sendiri dan berharaplah selalu kebaikan pada orang lain.

Saya mau kutip apa yang dikatakan Derek Tidball, dalam bukunya “That’s Life: Dalam kehidupan ini Allah sudah memberikan kita energi, kerja, kemampuan mental, pengetahuan dan hikmat. Mari kita pergunakan itu semua! Jika kita tidak mempergunakannya di sini, sudah pasti kita tidak akan mendapat kesempatan untuk mempergunakannya setelah ini. Keyakinan kita tidak perlu terletak pada diri kita tetapi pada Allah yang memberikannya pada kita. Kita bisa yakin, karena kita mempercayai Dia”.

Meditasi:
"Ada satu hal lain yang kulihat di atas bumi ini, yaitu bahwa orang yang paling cepat larinya tidak selalu menang dalam perlombaan, yang paling kuat tidak selalu menang dalam pergumulan, yang bijaksana tidak selalu dilimpahi makanan, yang pandai tidak selalu kaya, dan yang berpengetahuan tidak selalu berhasil. Semua itu bergantung pada tempat dan waktunya yang tepat". - Pengkhotbah 9:11 (FAYH)

Comments

Popular Posts