Mawar Berduri


Seseorang yang gemar berkebun menanam beberapa jenis bunga di halaman rumahnya. Salah satunya adalah mawar.

Setiap hari dia rajin merawat dan menyiraminya. Sehingga tanaman yang tadinya hanya daun, kemudian mengeluarkan kuncup bakal bunga hingga menjadi bunga mawar yang indah merekah.

Saat akan mendekati dan ingin menyentuh mawar tersebut, tanpa sengaja dirinya terkena duri tajam yang ada pada tangkai bunga tersebut. “Mengapa bunga yang demikian indah tumbuh dari tanaman yang penuh dengan duri?” ucapnya dalam hati.

Tanpa berpikir panjang, ia memutuskan untuk berhenti menyirami pohon mawarnya dan akhirnya mati tanpa sempat berbunga lebih banyak lagi.


Kisah diatas menggambarkan kehidupan sebagian orang percaya. Di setiap kita sebenarnya tersimpan ‘mawar yang siap untuk berbunga’. Mawar yang kualitas dari Tuhan -- God-like qualities, ditanamkan  dalam diri kita pada saat kita lahir ditengah duri-duri kesalahan dan kelemahan kita.

Namun banyak dari kita melihat diri kita sendiri hanya melihat duri, kekurangan kita. Kita bersedih dan berpikir tidak ada hal baik yang mungkin datang dari dalam diri kita.  Kita lalai menyirami kebaikan di dalam diri kita, dan akhirnya, ia mati. Kita tidak pernah menyadari keindahan gambar/citra Allah yang ada dalam kita.

Sebagian orang tidak bisa melihat mawar yang ada dalam dirinya, sehingga perlu orang lain yang menunjukkannya.

Salah satu pemberian Tuhan terbesar yang dapat dimiliki seseorang adalah menemukan mawar-mawar di dalam diri orang lain sekalipun ia juga melihat ada duri-duri. Ini adalah karakteristik cinta kasih: melihat seseorang, dan mengetahui kesalahannya, menemukan  kelebihan di jiwanya, dan membantunya menyadari bahwa ia dapat mengatasi kelemahannya. Jika kita menunjukkan padanya mawarnya, dia akan menaklukkan durinya.

Adalah tugas kita di dunia ini untuk membantu orang lain dengan menunjukkan mawar mereka dan bukan duri mereka.

Hanya dengan demikian kita dapat sampai pada cinta kasih yang harus kita rasakan satu sama lain; hanya dengan demikian kita bisa mengamati mekarnya bunga-bunga di kebun kita sendiri.


Meditasi: "......untuk memberi kegembiraan dan sukacita kepada orang yang bersedih dan berkabung; untuk mengubah kesedihan mereka menjadi lagu pujian. Mereka akan seperti pohon yang ditanam TUHAN sendiri. Mereka akan melakukan yang baik dan benar, sehingga TUHAN diagungkan". - Yesaya 61:3 (BIMK)

(Disadur dari daily-dew.com)

Comments

Popular Posts