Yang Terpenting Dalam Hidup
SAHDAN, ada seorang kaisar yang mengatakan pada salah seorang penunggang kudanya, jika dia bisa naik kuda dan menjelajahi daerah seluas apapun, kaisar akan memberikan kepadanya daerah seluas yang bisa dijelajahinya.
Kontan si penunggang kuda itu melompat ke punggung kudanya dan melesat secepat mungkin untuk menjelajahi dataran seluas mungkin. Dia melaju dan terus melaju, melecuti kudanya untuk lari secepat mungkin.Ketika lapar dan letih, dia tidak berhenti karena dia ingin menguasai dataran seluas mungkin.
Akhirnya, sampailah dia pada suatu tempat di mana cukup luas daerah telah berhasil dijelajahinya, dan dia menjadi begitu kelelahan dan hampir mati. Lalu dia berkata terhadap dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diri begitu keras untuk menguasai daerah yang begitu luas? Sekarang aku sudah sekarat, dan aku hanya butuh tempat yang begitu kecil untuk menguburkan diriku sendiri."
Cerita ini mirip dengan perjalanan hidup kita. Kita memaksa diri begitu keras tiap hari untuk mencari uang, kuasa, dan keyakinan diri. Kita mengabaikan kesehatan, waktu bersama keluarga, dan kesempatan mengagumi keindahan sekitar, hal-hal yang ingin kita lakukan, dan juga kehidupan rohani dan pelayanan kita.
Suatu hari ketika kita menoleh ke belakang, kita akan melihat betapa kita tidak membutuhkan sebanyak itu, tapi kita tak mampu memutar mundur waktu atas semua yang tidak sempat kita lakukan. Maka, sempatkanlah untuk memikirkan barang sejenak apa yang akan kita lakukan apabila kita mati besok.
Jalanilah hidup yang seimbang - Belajarlah untuk menghormati dan menikmati kehidupan, dan yang terutama: Mengetahui apa yang TERPENTING dalam hidup ini.
Charles Colson, pembantu Presiden Nixon yang terlibat dan dipenjarakan karena Kasus Watergate, kemudian menulis setelah ia betobat -- bertemu dengan Tuhan dipenjara dan setelah lepas mendirikan Prison Ministries (Pelayanan Pejara), mengatakan. “Nilai hidup tidak bergantung kepada titik kedudukan kita dalam waktu – muda, separuh baya, atau tua. Seluruh kehidupan dan waktu diciptakan Allah bagi kita, sebagai suatu karunia”.
Tetapi karunia waktu-Nya sangat terbatas. “Kita hanya memiliki waktu yang ditentukan oleh Tuhan, dan tidak ada dari kita yang tahu kapan waktu itu akan habis” Kata John Mac Arthur“. “Setiap kehidupan Kristen berjalan sesuai jadwal ilahi-Nya dan dihadapkan pada waktu ilahi-Nya”.
Tetapi kita bersukur Tuhan memberi kita banyak hal tanpa batas — cinta kasih-Nya, kasih karunia-Nya, dan banyak lainnya. Tetapi seperti kata Colson, yang terutama dalam hidup yang terbatas ini adalah “apa yang kita lakukan yang penting artinya bagi kekekalan, … untuk memiliki hubungan yang abadi dengan Allah”.
(Kata Yesus )“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” – Yohanes 17:3
(Bahan, The Emperor's Horseman, Author Unknown, www.themodernreligion.com/)
Comments
Post a Comment